Gelombang Gempa Misterius Merambat Sejauh 17 Ribu Kilometer, Hampir Tak Ada Manusia yang Merasakannya

Minggu, 02 Desember 2018 | 14:53
Pixabay

Ilustrasi gempa bumi

Laporan Wartawan GridHot.ID, Chandra Wulan

GridHot.ID - Sebuah gelombang gempa misterius merambat di bawah permukaan Bumi sejauh 17 ribu kilometer.

Gempa misterius ini terjadi pada 11 November 2018 lalu.

Anehnya, seolah tak ada manusia yang menyadari getaran gelombang tersebut.

Dilansir dari National Geographic, gelombang seismik tersebut berpusat di 24 kilometer lepas pantai Pulau Mayotte yang diapit Africa dan Madagaskar.

Baca Juga : Imut nan Menggemaskan, 5 Potret Siti Aafiyah, Putri Kecil Siti Nurhaliza yang Kini Berusia 8 Bulan

Getaran seismik merambat hingga ke Zambia, Kenya, dan Ethiopia di Benua Afrika.

Tak sampai di situ saja, gelombang ini juga merambat menyeberang lautan hingga ke Chile, New Zealand, Canada bahkan Hawaii.

'Jarak tempuh' itu sekitar 11.000 mil atau 17.700 kilometer jauhnya.

Getaran berlangsung hingga dua puluh menit lamanya.

Baca Juga : Perubahan Kecil Pada 10 Bagian Tubuh Ini Menandakan Ada Penyakit Bersarang di Sana!

Anehnya, seolah tak ada manusia yang menyadari keberadaan gelombang tersebut.

Berbagai spekulasi pun berkembang.

Mulai dari meteor jatuh, letusan gunung berapi bawah laut, bahkan hingga 'monster laut purba' yang muncul dari kedalaman.

Goran Ekstrom, ahli kegempaan dari Columbia University mengatakan dirinya belum pernah menjumpai fenomena seperti ini.

Baca Juga : Berjuluk Crazy Rich Surabaya, Clarissa Wang Ternyata Anak Pengusaha Kaya Asal Indonesia yang Punya Kantor di Amerika

"Bukan tidak mungkin, pada akhirnya kita menemukan penyebab yang langka," kata dia.

Sejarah kegempaan di Pulau Mayotte

Berdasarkan data yang dikumpulkan para ilmuwan, gempa misterius yang terjadi masih berkaitan dengan gelombang seismik yang mengguncang Mayotte sejak Mei yang lalu.

Sebagian besar merupakan gempa kecil atau lindu.

Baca Juga : Pilu, Nenek Hilderia Harus Lompat dan Turun Tangga Karena Rumahnya Dikepung Tembok Atas Perintah Kapolres Simalungun

Skala terbesarnya mencapai magnitudo 5,8 pada 15 Mei 2018.

Namun, frekuensinya terus menurun hingga saat gempa misterius terjadi 11 November 2018.

Lembaga survey dari Perancis, The French Geological Survey (BRGM) sedang melakukan penelitian pada gempa tersebut.

Kemungkinannya, ada aktivitas vulkanik dari garis pantai Pulau Mayotte.

Baca Juga : Sebuah Kota Akan Diselimuti Kegelapan Selama 65 Hari, Ini Penyebabnya!

Pulau itu terbentuk dari gunung berapi, namun gunung tersebut terakhir meletus lebih dari empat ribu tahun yang lalu.

Analisis BRGM menunjukkan bahwa lebih besar kemungkinan ada pergerakan magma di lepas pantai, di bawah kedalaman laut.

Nicolas Taillefer, Kepala Unit Seismik dan Vulkanik BRGM mengungkapkan bahwa lokasi terjadinya gempa misterius berada di tepian peta geologi yang mereka punya.

"Ada banyak hal yang tidak kami pahami," ujar Nicolas.

Baca Juga : HUT Korpri ke-47, Mahfud MD Beberkan Kisah Saat Masih Jadi PNS: Gaji Pas-pasan, Dijuluki Oemar Bakery

Data dari Institut National de L'information Geographique et Forestiere mengatakan bahwa Pulau Mayotte telah bergeser sejauh 6 cm ke timur dan 3 cm ke selatan.

Perkiraan selanjutnya, magma sebanyak 0,3 kilometer kubik sedang berjalan di bawah permukaan laut dekat Mayotte.

Dikutip dari Kompas.com, Menurut analisis, pergerakan itu disebabkan oleh pengosongan waduk magma di dekatnya.

Meski begitu, penelitian lanjutan diperlukan untuk memverifikasi hal ini.

Baca Juga : Sebelum Meninggal, Stephen Hawking Pernah Prediksi Sisa Waktu Manusia di Bumi, Ternyata Tak Lama Lagi!

"Oleh karena itu, pengamatan ini mendukung hipotesis kombinasi tektonik dan efek vulkanik yang menjelaskan fenomena geologis yang melibatkan urutan seismik dan fenomena vulkanik," jelas pihak BRGM.

"Hipotesis ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah di masa depan," tegas mereka.

(*)

Tag

Editor : Chandra Wulan

Sumber Kompas.com, National Geographic